Home » » IKAN MENURUT EKOLOGI

IKAN MENURUT EKOLOGI

Posted by Coretan on Rabu, 27 April 2016

Klasifikasi Ikan Menurut Ekologis




A.    Klasifikasi ikan menurut ekologinya
Bagian ikan menurut ekologinya
1.      Ikan dasar, yaitu  ikan ikan yang  hidup didasar perairan atau  terkadang mengubur diri didasar perairan tsb.
2.      Ikan dasar yang hidup dekat dasar  perairan.
3.      Ikan pelagic yang hidup diantara permukaan dan dasar  perairan .
Kelompok ekologis tersebut meyebabkan adanya  pengglongan zona pengeksplotasian sbb:
1.      Zona dasar atau demersal hingga ketinggian 0,5 m diatas perairan.
2.      Zona dasar hingga 10 m di dasar perairan.
3.      Zona pelagic.
Kemungkinan untuk mengestimasi dersjat atau tingkat respon suatu kelompok ekologi ikan terhadap perubahan lingkungan. Walau mungkin respon yang terjadi sedikit banyak berbeda untuk suatu jenis ikan.
B.     Daerah penangkapan  ikan
Adalah suatu daerah perairan tempat ikan berkumpul dimana penangkapan ikan dapat dilakukan dengan baik. Secara tradisional tentang keberadaan ikan disuatu daerah penangkapan ikan dapat diketahui dengan cara
1.      Berdasarkan  pengalaman penangkapan sebelumnya
2.      Melihat tanda tanda alam
3.      Melalui percobaan penangkapan
4.      Menggunakan peralatan modern
Beberapa indikasi penting yang dapat dijadikan panduan bagi penentuan suatu daerah penangkapan ikan seperti:
1.      Berdasarkan pengetahuan tentang keberadaan suatu jenis plankton tertentu
2.      Keadaan topograpi dasar laut dan juga sedimen yang menyusunnya
3.      Sifat kimia air laut, suhu, dan kejernihan air
4.      Data hasil penangkapan ikan selama beberapa tahun terhadap jenis ikan tertentu.
Syarat syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan sebagai suatu daerah penangkapan ikan yang baik adalah;
1.      Terdapat banyak ikan sepanjang tahun atau dalam suatu periode tertentu
2.      Alat tangkap dapat dioperasikan secara mudah tanpa ada hambatan
3.      Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan pendaratan ikan atau dapat dijangkau dengan mudah oleh kapal penangkap
4.      Daerah tersebut aman dari peristiwa laut
Menurut waktu dengan gejala kecenderungan penurunan jumlah hasil tangkap dapat disebabkan hal hal berikut:
1.      Adanya usha penangkapan yang tidak mengindahkan azaz kelestarian
2.      Penggunaan ukuran mata jaring
3.      Waktu penangkapan yang sembarang waktu
4.      Penangkapan mengguakan racun atau bahan peledak

C.     Jenis jenis penangkapan ikan
daerah penangkapan terpenting adalah daerah penangkapan pantai dan selasar benua. Karena:
1.      Kedua daerah ini merupakan bagian yang terluas dari semua perairan penangkapan yang ada.
2.      Daerah selasar benua merupakan tempat terserapnya berbagai garam tanah yang terbawa arus sungai sun gai dari daratan sehingga lebih dari seraruh produksi ikan dunia adalah hasil tangkapan dari daerah penangkapan ini.
3.      Massa air diantara lapisan atas dan bawah pada daerah ini teraduk sempurna, sehingga garam garami nutrisi yang ada di dalamnya akan menyebar merata.
4.      Daerah ini mendapatkan jumlah penetrasi sinar matahari lebih banyak karena kedalaman yang relative dangkal sehingga kemungkinan terjadinya proses fotosintesis secara sempurna.
D.    Pencarian kelompok ikan
Nomura dan yamazaki (1996) mengungkapkan bahwa berdasarkan keberadaan serta tingkah laku burung burung serta perubahan air laut, telah bias diperkirakan besar kecilnya ikan ikan yang membentuk kelomkpok tersebut. Bila pergerakan ikan tersebut cepat maka demikian pula gerakan burung burung yang ada diatasnya dan arah terbang mereka menunjukkan arah pergerakan ikan ikan. Dan sebaliknya! Indikasi adanya ikan lainnnya adalah terjadinya perubahan warna air laut. Hal dapat juga dijadikan indikasi adanya pergerakan ikan dibawahnya.
E.     Beberapa metode menemukan kelompok ikan
1.      Berdasrkan penglihatan
2.      Berdasarkan indikasi tertentu dilaut
3.      Berdasarkan uji coba penangkapan
4.      Berdasarkan deteksi instrument
5.      Berdasarkan bantuan kapal udara
F.      Fish finder dan sonar, alat bantu menemukan ikan
Alat bantu untuk mencari ikan dikenal dengan peralatan akustik. Peralatan ini memanfaatkan prinsip prinsip perambatan gelombang suara secara vertical didalam air. Dengan alat ini diharapkan dapat dengan mudah dalam proses pencarian ikan. Atau juga untuk mendeteksi kedalaman perairan.
1.      Pertimbangan pertimbamgan dalam memutuskan pemakaian peralatan akustik antara lain:
a.       Tidak membutuhkan banyak waktu dalam mencari daerah penangkapan ikan
b.      Ikan lebih banyak tertangkap
c.       Kedalaman perairan dapat langsung diketahui
d.      Bahaya bahaya bawah air dapat segera diketahui
e.       Setting alat tangkap dapat dilakukan dengan baik
f.       Daerah penangkapan ikan baru mudah ditemukan
2.      Keunggulan metode akustik
a.       Berkecepatan tinggi (great speed) sehingga sering disebut “quick assessment method”.
b.      Estimasi stok ikan secara langsung ( direct estimation )
c.       Memungkinkan memperoleh dan memproses data secara real time
d.      Akurasi dan ketepatan tinggi
e.       Tidak berbbahaya atau merusak karena frekuensi suara yang digunakan tidak membahayakan baik sipemakai maupun target/ objek survey dan dilakukan dengan jarak jauh
f.       Bias digunakan jika dengan metode lain tidak bias / mungkin dilakukan.
3.      Ruang lingkup metode akustik
Secara garis besar, penggunaan metode akustik ini adalah sebagai berikut:
a.       Pada survey sumber day hayati laut.
b.      Pada  budidaya perairan.
c.       Studi tingkah laku ikan dan organism laut lainnya.
d.      Pada oenangkapan ikan.
A.    Prinsip instrument akustik
1.      Komponen  utama fish finder
a.       Transmitter
b.      Transducer
c.       Receiver
d.      Displ;ay/ recorder
e.       Time BASE
2.      Macam macam system akustik
System akustik adalah suatu proses yang tidak bias dipisah pisahkan, bekerjanya suatu komponen system akustik tergantung dari bekerjanya komponen lain.
Single beam merupakan alat akustik yang sangat sederhana. Dimana alat ini belum dilengkapi program pemgolahan data dan umumnya hanya digunakan sebagai fish finder karena belum bersifat kuantitatif.
Dual beam system merupakan modifikasi alat akustik single beam alat ini memiliki dua beam yaitu beam sempit dan beam lebar.
Split beam merupakan alat aksutik yang lebih canggih. Selain dapat menghitung stok ikan alat ini sudah dapat mengetahui posisi ikan dibawah beam yang terbagi menjadi empat kuadran.
3.      Pendugaan densitas ikan ddengan split beam echosounder
Penghitungan densitas ikan dilakukan dengan mengintregasikan echo yang berasal dan kelompok kelompok ikan yang terdeteksi. Kelompok ikan tersebut dianggap membentuk suatu lapisan perairan dengan tebal perairan sesuai dengan tebal perairan sesuai dengan ketebalan kelompok ikan. Lapisan perairan ini merupakan bidang bidang datar dan intregasi echo dilakukan untuk bidang datar berlapis lapis dan berturut turut hingga seluruh volume perairan yang dibentuk kelompok ikan terintegrasi secara
4.      Aplikasi system akustik dalam dunia perikanan dan kelautan
System akustik pertama kali dinegara amerika serikat untuk keperluan angkatan bersenjata. Setelah tahun 1935. Alat akustik sudah digunakan untuk penelitian yang dimulai dinegara norwegia.

Pengunaan alat akustik dibidang perikanan
a.       Untuk eksplorasi densitas ikan disuatu perairan tertentu
b.      Untuk mendeteksi ikan tunggal disuatu perairan tertentu
c.       Untuk mendeteksi jernis ikan
d.      Untuk mengetahui ruaya ikan sceara horizontal maupun vertical stock ikan disuatu perairan
e.       Mengetahui kecepatan renang dan posisi ikan dibawah transducer
f.       Untuk mengetahui densitas ikan disuatu wilayah pen fish.
Dalam bidang penangkapan alat akustik sudah mulai banyak digunakan dan alat akustik sederhana yang biasa disebut fish finder, sudah banyak digunakan oleh kapal kapal penangkapan .
Penggunaan dalam penangkapan:
1.      Untuk mengetahui bukaan mulut jaring pada traw
2.      Untuk melihat reaksi menghindar ikan pada mulut jaring traw
3.      Untuk mengetahui keberadaan ikan saat mencari daerah penangkapan
4.      Untuk mengetahui keberadaan ikan didalam jaring pukat cincin

5.      Untuk mengetahui keberadaan ikan tangkapan pada alat tangkap long line.

Thanks for reading & sharing Coretan

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Saran dan Masukannya