Klasifikasi Ikan Menurut Ekologis
A.
Klasifikasi ikan menurut ekologinya
Bagian ikan menurut ekologinya
1.
Ikan dasar, yaitu ikan ikan yang hidup didasar perairan atau terkadang mengubur diri didasar perairan tsb.
2.
Ikan dasar yang hidup dekat dasar perairan.
3.
Ikan pelagic yang hidup diantara permukaan dan
dasar perairan .
Kelompok ekologis tersebut
meyebabkan adanya pengglongan zona
pengeksplotasian sbb:
1.
Zona dasar atau demersal hingga ketinggian 0,5 m
diatas perairan.
2.
Zona dasar hingga 10 m di dasar perairan.
3.
Zona pelagic.
Kemungkinan untuk mengestimasi dersjat atau tingkat respon
suatu kelompok ekologi ikan terhadap perubahan lingkungan. Walau mungkin respon
yang terjadi sedikit banyak berbeda untuk suatu jenis ikan.
B.
Daerah penangkapan ikan
Adalah suatu daerah perairan tempat ikan
berkumpul dimana penangkapan ikan dapat dilakukan dengan baik. Secara
tradisional tentang keberadaan ikan disuatu daerah penangkapan ikan dapat
diketahui dengan cara
1.
Berdasarkan
pengalaman penangkapan sebelumnya
2.
Melihat tanda tanda alam
3.
Melalui percobaan penangkapan
4.
Menggunakan peralatan modern
Beberapa indikasi penting yang
dapat dijadikan panduan bagi penentuan suatu daerah penangkapan ikan seperti:
1.
Berdasarkan pengetahuan tentang keberadaan suatu
jenis plankton tertentu
2.
Keadaan topograpi dasar laut dan juga sedimen
yang menyusunnya
3.
Sifat kimia air laut, suhu, dan kejernihan air
4.
Data hasil penangkapan ikan selama beberapa
tahun terhadap jenis ikan tertentu.
Syarat syarat yang harus dipenuhi
untuk dapat dikatakan sebagai suatu daerah penangkapan ikan yang baik adalah;
1.
Terdapat banyak ikan sepanjang tahun atau dalam
suatu periode tertentu
2.
Alat tangkap dapat dioperasikan secara mudah
tanpa ada hambatan
3.
Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan pendaratan
ikan atau dapat dijangkau dengan mudah oleh kapal penangkap
4.
Daerah tersebut aman dari peristiwa laut
Menurut waktu dengan gejala
kecenderungan penurunan jumlah hasil tangkap dapat disebabkan hal hal berikut:
1.
Adanya usha penangkapan yang tidak mengindahkan
azaz kelestarian
2.
Penggunaan ukuran mata jaring
3.
Waktu penangkapan yang sembarang waktu
4.
Penangkapan mengguakan racun atau bahan peledak
C.
Jenis jenis penangkapan ikan
daerah penangkapan terpenting adalah daerah
penangkapan pantai dan selasar benua. Karena:
1.
Kedua daerah ini merupakan bagian yang terluas
dari semua perairan penangkapan yang ada.
2.
Daerah selasar benua merupakan tempat
terserapnya berbagai garam tanah yang terbawa arus sungai sun gai dari daratan
sehingga lebih dari seraruh produksi ikan dunia adalah hasil tangkapan dari
daerah penangkapan ini.
3.
Massa air diantara lapisan atas dan bawah pada
daerah ini teraduk sempurna, sehingga garam garami nutrisi yang ada di dalamnya
akan menyebar merata.
4.
Daerah ini mendapatkan jumlah penetrasi sinar
matahari lebih banyak karena kedalaman yang relative dangkal sehingga
kemungkinan terjadinya proses fotosintesis secara sempurna.
D.
Pencarian kelompok ikan
Nomura dan yamazaki (1996) mengungkapkan
bahwa berdasarkan keberadaan serta tingkah laku burung burung serta perubahan
air laut, telah bias diperkirakan besar kecilnya ikan ikan yang membentuk kelomkpok
tersebut. Bila pergerakan ikan tersebut cepat maka demikian pula gerakan burung
burung yang ada diatasnya dan arah terbang mereka menunjukkan arah pergerakan
ikan ikan. Dan sebaliknya! Indikasi adanya ikan lainnnya adalah terjadinya
perubahan warna air laut. Hal dapat juga dijadikan indikasi adanya pergerakan
ikan dibawahnya.
E.
Beberapa metode menemukan kelompok ikan
1.
Berdasrkan penglihatan
2.
Berdasarkan indikasi tertentu dilaut
3.
Berdasarkan uji coba penangkapan
4.
Berdasarkan deteksi instrument
5.
Berdasarkan bantuan kapal udara
F.
Fish finder dan sonar, alat bantu menemukan ikan
Alat bantu untuk mencari ikan dikenal
dengan peralatan akustik. Peralatan ini memanfaatkan prinsip prinsip perambatan
gelombang suara secara vertical didalam air. Dengan alat ini diharapkan dapat
dengan mudah dalam proses pencarian ikan. Atau juga untuk mendeteksi kedalaman
perairan.
1.
Pertimbangan pertimbamgan dalam memutuskan
pemakaian peralatan akustik antara lain:
a.
Tidak membutuhkan banyak waktu dalam mencari
daerah penangkapan ikan
b.
Ikan lebih banyak tertangkap
c.
Kedalaman perairan dapat langsung diketahui
d.
Bahaya bahaya bawah air dapat segera diketahui
e.
Setting alat tangkap dapat dilakukan dengan baik
f.
Daerah penangkapan ikan baru mudah ditemukan
2.
Keunggulan metode akustik
a.
Berkecepatan tinggi (great speed) sehingga
sering disebut “quick assessment method”.
b.
Estimasi stok ikan secara langsung ( direct
estimation )
c.
Memungkinkan memperoleh dan memproses data
secara real time
d.
Akurasi dan ketepatan tinggi
e.
Tidak berbbahaya atau merusak karena frekuensi
suara yang digunakan tidak membahayakan baik sipemakai maupun target/ objek
survey dan dilakukan dengan jarak jauh
f.
Bias digunakan jika dengan metode lain tidak
bias / mungkin dilakukan.
3.
Ruang lingkup metode akustik
Secara garis besar, penggunaan metode
akustik ini adalah sebagai berikut:
a.
Pada survey sumber day hayati laut.
b.
Pada budidaya perairan.
c.
Studi tingkah laku ikan dan organism laut
lainnya.
d.
Pada oenangkapan ikan.
A.
Prinsip instrument akustik
1.
Komponen
utama fish finder
a.
Transmitter
b.
Transducer
c.
Receiver
d.
Displ;ay/ recorder
e.
Time BASE
2.
Macam macam system akustik
System akustik adalah suatu proses yang tidak bias dipisah pisahkan,
bekerjanya suatu komponen system akustik tergantung dari bekerjanya komponen
lain.
Single beam merupakan alat akustik yang sangat sederhana. Dimana alat ini
belum dilengkapi program pemgolahan data dan umumnya hanya digunakan sebagai fish
finder karena belum bersifat kuantitatif.
Dual beam system merupakan modifikasi alat akustik single beam alat ini
memiliki dua beam yaitu beam sempit dan beam lebar.
Split beam merupakan alat aksutik yang lebih canggih. Selain dapat
menghitung stok ikan alat ini sudah dapat mengetahui posisi ikan dibawah beam
yang terbagi menjadi empat kuadran.
3.
Pendugaan densitas ikan ddengan split beam
echosounder
Penghitungan densitas ikan
dilakukan dengan mengintregasikan echo yang berasal dan kelompok kelompok ikan
yang terdeteksi. Kelompok ikan tersebut dianggap membentuk suatu lapisan
perairan dengan tebal perairan sesuai dengan tebal perairan sesuai dengan ketebalan
kelompok ikan. Lapisan perairan ini merupakan bidang bidang datar dan intregasi
echo dilakukan untuk bidang datar berlapis lapis dan berturut turut hingga
seluruh volume perairan yang dibentuk kelompok ikan terintegrasi secara
4.
Aplikasi system akustik dalam dunia perikanan
dan kelautan
System akustik pertama kali
dinegara amerika serikat untuk keperluan angkatan bersenjata. Setelah tahun
1935. Alat akustik sudah digunakan untuk penelitian yang dimulai dinegara
norwegia.
Pengunaan alat akustik dibidang
perikanan
a.
Untuk eksplorasi densitas ikan disuatu perairan
tertentu
b.
Untuk mendeteksi ikan tunggal disuatu perairan
tertentu
c.
Untuk mendeteksi jernis ikan
d.
Untuk mengetahui ruaya ikan sceara horizontal
maupun vertical stock ikan disuatu perairan
e.
Mengetahui kecepatan renang dan posisi ikan
dibawah transducer
f.
Untuk mengetahui densitas ikan disuatu wilayah
pen fish.
Dalam bidang penangkapan alat
akustik sudah mulai banyak digunakan dan alat akustik sederhana yang biasa
disebut fish finder, sudah banyak digunakan oleh kapal kapal penangkapan .
Penggunaan dalam penangkapan:
1.
Untuk mengetahui bukaan mulut jaring pada traw
2.
Untuk melihat reaksi menghindar ikan pada mulut
jaring traw
3.
Untuk mengetahui keberadaan ikan saat mencari
daerah penangkapan
4.
Untuk mengetahui keberadaan ikan didalam jaring
pukat cincin
5.
Untuk mengetahui keberadaan ikan tangkapan pada
alat tangkap long line.
Thanks for reading & sharing Coretan
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Saran dan Masukannya